Hai, Assalamualaikum.
Postingan kali ini aku lebih bersifat curhat ya. Gak terasa udah beberapa bulan aku gak ngepost. postingan terakhir pun cuma hasil dari salah satu tawaran kerjasama. 2017, adalah tahun yang tidak banyak memiliki kesan. masalah kenangan lebih ke kenangan dan kesan buruk. gak tau sih bagi sebagian orang. tapi di 2017 aku tetap bersyukur atas rezeki-rezeki yang gak di duga sampai...


intinya, 2017 tidak ada prestasi yang ku rancang dan kucapi secara signifikan. berubah menjadi lebih baik pun aku rasa tidak. oh god, 2017 aku berubah menjadi pribadi yang buruk.

aku banyak banget intropeksi diri, aku banyak penyesalan. Aku gak tau cara menyelesaikan masalahku, aku gak tau tempat dan kepada siapa aku mau bertanya. aku sangat amat sibuk untuk hal-hal yang tidak ada di dalam perencanaan timeline ku di 2017. memang baik sih, untuk membantu beberapa orang. tapi, astaga, pada diriku sendiri aku seperti dzholim. gak cuma sama diriku, sama orang di rumah dan sekitarku sikap ku jadi berubah.

well, buat yang bener-bener deket samaku pasti bilang aku berubah.

mahdiyyah, kamu berubah.

aku frustasi, tapi gak begitu keliatan. banyak hal yang kupedam dan kalau di ceritakan juga aku gak tau orang yang ku ceritakan bisa bantu apa. sebenarnya, aku lebih rindu sama kondisi dimana orang-orang di sekitarku gak sibuk. yaiyalah, dari dulu rasanya hidupku terlalu enak. semua orang di sekitar tanpa aku minta, tanpa aku melas-melas semuanya mendukung dan selaras dengan kegiatan yang aku lakukan.  tapi sekarang, tentunya smeua orang bergerak dan berubah kan.

dan kemarin aku masih gak siap untuk menghadapi semuanya. sekarang? sebenarnya masih belum. tapi aku berusaha.

2018, ini seharusnya menjadi targetku untuk menyelesaikan strata satu. tapi nilai-nilai yang kucapai tidak kunjung baik. Untuk hal ini, pribahasa melihat kebawah gak berlaku ya.

tentu kita selalu ingin jadi yang terbaik di antara terbaik. banyak juga yang mengatakan di skitarku kalau aku salah jurusan. tapi setelah aku terbentur dengan semuanya, ucapan mamak dan ayah yang bilang kalau selama ini walupun aku capek kuliah di biologi tapi setiap pulang aku selalu semangat cerita apa aja yang aku pelajari di kampus. tanpa aku sadari, dari situ aja orangtua sudah bahagia.

aku gak sadar. mataku terlalu jauh untuk memandang sesuatu tapi sangat kabur saat memandang hal disekitarku.

aku menulis ini lebih kepada kepuasan diri agar aku lebih memahami diri sendiri. untuk mengembalikan aku, ya, aku dengan pribadi yang tidak membuat masalah, pribadi yang tau mengutamakan prioritas, mengurangi memberi harapan untuk oranglain (ya ni harus ku garis bawahi, bukannya aku tidak mau menolong orang lain, tapi kadang aku tidak bisa bilang tidak padahal kerjaanku deadlinenya sudah di depan mata huwe.)

terimakasih yang membaca ini sampai selesai. apalagi baca sampai detail hahaha. di banding simpati, mungkin aku berharap doa dari ornaglain untuk menjadikan ku pribadi yang lebih baik dan lebih maksimal dalam berbuat kebaikan bagi semua hal.

semoga hari mu selalu menyenangkan, pembaca. dan semoga kenyaman tidak membuat mu menjadi seperti ku :)

Wassalam.