Hi Assalamualaikum! Iyah pengen cerita tentang serunya Pratek Kerja Lapangan iyah kemaren. Kalian semua yang udah kuliah dan kerja pasti tau dong ya namanya PKL? kita tuh kerja sesuai dengan bidang kita tapi belum ada di gaji, di beberapa instansi sih di gaji cuma ya jauuuh banget dengan bayaran aslinya. Tentu aja gak mengharap gaji, kita kan mengharap pengalaman kerja sesungguhnya dan nilai! hehehe nilai sih yang paling penting.

Bidang Ekologi Hewan - Biologi USU 2014

oke langsung aja,

Mungkin kurang cocok sih kalau iyah bilang iyah selama 1 bulan kerja, tepatnya LIBURAN! liburan super asik, nyantai dan bebas Gadget!

Iyah tuh PKL bersama 14 orang lainnya yang terdiri dari 4 laki-laki dan 11 perempuan di pedalaman Leuser. saat 5 hari terakhir ada juga 5 orang anak PKL dari kampus lain. Lokasinya gak pedalaman banget sih, soalnya lokasi kami itu seharusnya hutan tapi sudah di rambah oleh orang-orang yang mengakunya dari perusahaan dan membuka lahan secara illlegal untuk lahan sawit. Karena tidak memikirkan efek ekosistem hutan yang di tebang, mereka mana ngeh kalau hal itu memnggau jalur gajah, orangutan, harimau dll.

syukurlah tempat iyah PKL di OIC (Orangutan Information Centre) sebuah LSM atau kerennya NGO yang menangani konflik antara masyarakat dengan satwa liar serta membantu membebaskan lahan-lahan ilegal seperti yang iyah ceritakan itu. Lokasi tempat kami PKL tepatnya di Cinta Raja 3. sebelumnya sudah ada lokasi Cinta Raja 1 dan 2 yang telah sukses restorasinya selama 14 tahun terakhir sehingga dari dulunya lahan sawit sekarang sudah kembali menjadi hutan walaupun belum hutan beneran. Ya pohonnya masih kocik-kocik unyu gituh!

Gak banyak foto yang bisa iyah bagikan disini karena jarang mengabadikan saking bahagianya disana  hehe. beneran loh, iyah kalau bener-bener senang sama satu tempat, dibanding sibuk dengan gadget iyah lebih suka menikmatinya. satu-dua foto hanya untuk mengenang saja sih hihihi.

Lokasi kami gak terjangkau oleh sinyal provider mana pun kecuali telkomsel (bukan promosi)  dan itupun ga bisa internetan hahaha. Bisa sih dapat sinyal H+  kalau kami mendaki sekitar 1,5 jam ke atas bukit. Bahkan iyah pernah dapat sinyal 3G disana pas pendakian 4 jam menuju air terjun tree brother hehehe.

Iyah bakal menceritakan rutinitas kami selama di sana ya :D semoga ini ga di baca sama pihak OIC sehinga ketahuan kerja kami terlalu menyenangkan hahaha.

Walaupun sempat dientup tawon, aku tetap senang! hahaha

Kami tinggal di pondok bertingkat dua. Anak perempuan semuanya diatas dan anak laki-laki dibawah.

Setiap pagi iyah bangun sesuai alarm adzan subuh di hape. Agak sedikit bangga karena Iyah selalu menjadi orang yang pertama kali bangun di pondok. eh gak juga sih, Olive pernah bangun jam 4 pagi untuk cuci rambut. Habisnya kamar mandi hanya ada dua untuk kami yang berdua puluh lebih.
Dame dan Riki, anak UNIMED

Lalu secara bergantian setiap hari kami membantu Pakde Putra untuk membuat sarapan pagi. Meskipun dihutan, kami makannya sangat enak lo. Pakde memang hebat. Eh aku belum kenalin staf Restorasinya ya? Jadi yang pertama ada Pakde Putra sebagai ketua atau koordinator lapangan disana. Trus anggotanya 3 orang. Ada bang Pendi si paling skandal, ada bang Rendi yang suka menulis Diary dan ada Yoga, si paling adek-adek. Yoga ini umurnya baru 16 tahun! Nah keempat staf ini lah yang diamanahi Bang Rio Ardi (Manajer Restorasi OIC) untuk membantu kami belajar.

Dari bawah kiri: Yoga, Bang Rendi, Bang Pendi. Pakde dikerubutin cewek.


Restorasi, artinya mengembalikan. untuk mengembalikan sesuatu hal yang sudah rusak menjadi seperti semula tentu tidak mudah. dalam hal ini kami akan mengembalikan vegetasi hutan. untuk jenis-jenis pohonnya sudah ada daftarnya hasil penelitian dari Bang Rio Ardi. Rumusnya sederhana, ada tanaman Fast Growing, yaitu tanmaan yang pertumbuhan cepat besar sehingga membantu menstabilkan suhu hutan. Nah berikutnya tanaman Slow Growing. Ini tanman kayu besar dan keras seperti meranti dan lainnya. Maaf, aku sulit sekali menghafal nama-nama pohon. Matakuliah sistematika tumbuhan aja aku ngulang! #aib


Jadi yang pertama kita lakukan adalah membuat media untuk bibit-bibit pohon tersebut. Tanahnya tidak pakai pupuk. Murni dari bahan-bahan yang ada disekitar sini agar pohonnya sudah mampu survival ya gaes! campurannya sederhana, tanah liat, pasir dan tanah bakaran atau kotoran hewan kalau ada. dicampurkan sampai merata. Lalu kita isi kedalam polybag. Karena yang mau kita tanam ini HUTAN, jadi bukan puluhan bibit, tapi ribuan! yah... kalau kami sih ngerjain semampunya aja ya :)


Tanahnya segitu yang ngisi rame kali :)
 

Sayang, kami enggak ikut mencari bibit. Karena kami ga tau juga bentukan bibitnya bagaimana, bisa-bisa bukannya membantu pertumbuhan hutan, kami malah merusaknnya karena salah cabut anakan pohon. Hehehe.

Bibit berukuran 3-5 cm lalu dimasukkan kedalam polybag yang sudah kami isi. setelahnya akan ditunggu 3-6 bulan agar siap untuk ditanam di area tanam.

Area tanam? iya, jadi kita harus membersihkan area tanamnya yang sudah di tutupi oleh ilalang. Kalau ilalangnya lebat sekali kita bisa surfing on the grass. Tapi ini udah rajin dibersihkan sama Yoga, jadi kami tinggal mencangkul-cangkul sedikit lubang tanamnya.

 
Lihat, aku bisa membabat!

yaudah deh, bibitnya di bawa oleh... um apa ini namanya ya, along-along? itu keranjang yang di motor. Nah sekali berangkat bisa bawa seratus bibit loh!

Along-along Pakde, bawa bibit iya, bawa logistik juga bisa. Saatnya perpisahan :(

Setelah ditanam akan dirawat. Kalau ada yang mati karena kepanasan atau dirusak hewan ya tanam ulang. Cuma konsentrasi PKL kami tidak berfokus hanya di tumbuhan saja. Kami sebenarnya mau mengobservasi hewan apa aja yang ada di lokasi ini. Jadilah kami kadang malam-malam keluar untuk berjelajah mencari hewan-hewan malam~


Ada beberapa insiden, but overall seru lah! namanya juga banyak yang pertama kali ke hutan, wajar aja berbagai sifat muncul ya kan.

miss the moment with you guys :(

enggak  Terasa kami menyelesaikan 22 hari, karena sempat ada banjir sehingga kami enggak bisa keluar. gitu aja cerita PKL ku. PKL mu gimana? seru?