Judulnya aku buat sesederhana ini aja. Biar suatu saat pas aku mau cari aku bisa mudah nyarinya. Baiklah mari kita mulai drama buka bersama ini dimulai dari Dimas yang nge reply story aku di instagram pas aku lagi bukber sama temen geng kuliah.

'oy mad buat bukber sd'

....
Foto pake masker sebagai teladan patuh prokes

Tahun lalu, 2020 kami hanya bertemu lewat zoom karena korona baru naik daun banget. Sekarang sudah new normal, beberapa udah ada yang semakin percaya diri karena sudah vaksin, beberapa sudah bisa patuh dengan protokol kesehatan, sisanya yang bodo amat mati karena korona matilah situ. Kelompok yang terakhir yang kadang-kadang minta diinjeksikan virus langsung ke dirinya.

Sebenarnya aku berat sekali nurutin temen satu ini ya. Karena ini kondisinya masih koronces dan kota Medan sebenarnya masih harus lebih waspada karena kelalaian masyarakat serta kelabilan pemerintahnya itu sendiri. Cuma karena udah terbiasa beberapa kali aku ketua panitia seksi sibuknya dan Dimas serasa kayak humas nya, sepertinya teman-teman yang lain merasa ga afdol kalau aku ga 'colek' issue bukber ini di grup. 

Akhirnya di grup whatsapp aku membuka dengan...

'Assalamualaikum guys, kalian pasti sudah tau maksud chat aku ini'
'stiker pentol halo'
'stiker pentol halo versi lain'

Beberapa ada yang respon, pada langsung tau ini soal bukber dan ternyata ada yang menunggu-nunggu topik ini muncul di grup Setahun sekali 6A 08 . Sungguh nama grup yang sangat inspiratif.

Pertama masih seperti wacana bukber lainnya pada bingung nentuin kapan dan dimana. Teman-teman yang posisinya di luar kota dan ga bisa hadir pun ikut nimbrung buat ngasih saran tempat. sampai akhirnya Dimas yang gedek langsung buat  siapa aja yang bisa hadir dan nyomot salah satu tempat yang disarankan dengan asal. Akhirnya, aku cari kontak restonya dan langsung booking saat itu juga atas nama Dimas. ga usah heran kenapa cuma dia aja yang kusebut dari awal karena kenyataannya memang doi sendiri yang woro-woro di grup. hehe.

Grup lalu hening sampai mendekati hari H. Pada mewanti-wanti supaya ga kejadian bukber kami kayak yang viral di tiktok. Aku pun membalas ga mungkin, hampir setiap tahun (sejak 2013) teman-teman semangat dan bertanggung jawab untuk urusan kehadiran. Aku sendiri yang awalnya ada agenda dihari bukber sd jadi agendanya aku geser ke satu hari sebelum.


Baca : 


Hari H.
jam 4 jantungku udah jedag-jedug karena masih ada kerjaanku yang belum kelar. Akhirnya jam 5 lewat aku baru bergerak ke jalan pattimurra. aku liat di maps dari tempatku ke sana memakan waktu 34 menit. hum... cus balap.

Sampai disana udah ada Dimas dan Andeng, mereka datang barengan. Awalnya kami mau buat drama konten tiktok yang makanan udah tersaji tapi temennya belum datang juga. Cuma karena memang gaada yang jago settingan ya ga jadilah. Terus aku agak ga ingat sih apakah pas aku sampai udah ada Brhas apa belum ya? terus menyusul Reza sambil bawa bakso di cup tanpa tutup, Khansa bawa laptop berisi kerjaannya yang belum siap, Adit yang bawa beban moral sepertinya, lanjut Dwiky, Yufazrin, Rina, Revi dan terakhir Datuk.

Kami menunggu gosip apa yang akan dibawa dimas tahun ini, ternyata gaada gosip baru. gaasik. Terus saling nanya kabar semuanya, Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat, beberapa juga sudah ada yang vaksin covid. Terus aktivitas dan pekerjaannya positif, gaada yang terlibat jual beli ekstasi misalnya hehe. Banyak sih yang diobrolin meski ga bisa detail karena banyak hal yang harus didengar sepertinya setelah setahun ga komunikasi.

Ga tau kenapa, aku sendiri buan tipe yang suka chatting basa-basi nanya kabar ataupun ngajak chatting buat cerita panjang. Jadi aku bener-bener ga tau kabar temen-temenku ini. Makanya aku berusaha tau kabar masing dari mereka. Kalau cerita soal bahagia itu sederhana ya salah satunya dengerin dan ngobrol sama temen-temen lah. menertawakan satu hal bareng yang semoga ya sepengelihatan aku gaada yang merasa terbebani dalam obrolan kami. Cuma aku agak usil sih gangguin Datuk yang udah jadi jaksa junior dengan ngomporin kalau oknum kayak doi itu nyebelin banget menilik dari kasus yang pernah kuhadapi sebelumnya. haha. Dasar aku. Maaf ya Datuk. Malahan omelan aku itu ditanggapin lagi sama Brhas yang sangat senang sepertinya dengan status mahasiswa idealisnya. hilih. Dia lagi di bebas tugaskan sampai pendidikannya selesai. Katanya sih november nanti wisuda. Yak lancar-lancar deh.

Ada juga Dwiky yang awalnya aku sempat khawatir karena doi kan pekerja kreatif dan freelancer, gimana dong kondisi doi selama pandemi. ya syukurlah sekarang doi jadi salah satu tim di aplikasi snack video. Waah ini kan aplikasi yang sering diposting sama anak-anak desa kenalan aku. Dan dari Dwiky jadi nambah juga pandanganku soal konten kreator yang kita lihat 'alay' padahal semata-mata itu memang untuk menarik perhatian. Ada lagi kabar Rina yang jadi pengusaha Durian di Jekardaaah, dengan nama brand Dooriorio. Semoga lancar teruus. Revi juga sepertinya sedang asik sekali dengan investasi dan saham. Nah, obrolan ini yang gak terikutin aku. Soalnya aku mentok mainnya cuma reksadana. hehehe. Terus bapak mamajer yang lagi kuliah manajemen dan kerja di... veteriner? pertenakan? aku agak lupa. tapi hapenya udah boba. oke Yufazrin udah sukses. Andeng sekarang kerja di Telkom Bandung. Reza yang sangat gelisah sekali karena 'kabur' mabit dari kantornya. dan setannya kami semua muncul dengan menggoda doi supaya cabut aja. jangan jadi asn yang terlalu baik budi. hadeeeeh. Khansa juga masih berjuang untuk 4 tahun sekolah spesialis sarafnya. yang terakhir aku ga tau Adit sih kegiatannya apa. maaf ya dit :( kayanya aku masih kurang mendengarkan. Oiya, Dimas belum kita ceritain ya kegiatannya apa? Hahaha. Doi di PT KAI Siantar. udah gitu aja. 

Selain itu kami juga ngobrolin temne-temen yang lain kenapa ga bisa datang dan saling bertukar kabar yang diketahui. Kayak Zaky yang ternyata lagi ada agenda lain sehingga ga bisa datang. Hafiz yang lagi liputan. Tasya yang lagi Koas. Tia yang baru nikah. Cici yang cantik (kata Datuk) sekarang punya dealer Mobil. Atika yang udah gendong anaknya yang lucu. kabar Aldi, Dea, Gita, dan beberapa teman-teman lain yang di pertanyakan keberadaannya.

Oiya, yang dari luar kota juga sibuk ngerusuhin kayak Andre (Lombok), Niki (Bandung) dan Aziz (Makassar) lewat videocall.

Kalo jumpa dijalan mereka kenapa-kenapa tolong dibantu ya /\

Sekian catatan moment-moment yang ingin aku catat.  Semoga tahun depan ada rejeki ketemu lagi dan personilnya makin nambah untuk bersilaturrahmi Amiin.