Ketika aku lahir,udara yang pertama kali ku hirup adalah hawa khatulistiwa. aku di lahirkan di Medan,Sumatera utara, Indonesia. Ibu Simbolon, Ayah Damanik, darah yang mengalir di diriku ini asli darah Sumatera. bagian dari indonesia. banyak yang bangga berdarah blasteran, tapi aku bangga bagaimana aku dilahirkan dari negara yang paling banyak memiliki ragam suku dan budaya.

Batak suku ku. tapi keluarga besarku adalah keluarga yang sangat terbuka dengan suku lain. aku punya saudara dari Aceh,Padang,Palembang,Jakarta,Sleman,Bandung,Bau-bau,sorong dan banyak daerah lagi. entah darimana saja tutur nya. ada yang abang dari istri adiknya kakekku yang menikah dengan orang banjar, ada yang ayahnya adek dari kakeknya ibu ku bermukim di Papua. dan banyak lagi hubungan keluarga sehingga aku punya saudara dari beragam etnis.



Sedari kecil aku senang sekali memepelajari suku-suku di Indonesia. agar aku mudah menghafalnya aku juga suka memanggil saudara yang tinggal di daerah tertentu dengan nama daerahnya. misalnya Tulang Aceh, Tulang Bandung. mungkin kedengaran aneh, tapi sampai besar aku kebiasaan memanggil paman-paman ku seperti itu.

Kalau di lihat di seluruh dunia, masing-masing daerah memiliki khas dari wajahnya. misalnya Cina dengan mata sipitnya, Korea dengan kelopak mata bawahnya, Afrika dengan warna kulitnya, Uzbekistan dengan wanitanya yang cantik-cantik, Arab dengan hidung mancungnya. Lah, Indonesia? ada yang bisa nebak?

Mau yang mata hijau,sipit,gede. Indonesia ada. Mau yang kulitnya Kuning langsat,sawo matang,hitam manis dan eksotis pun ada. dan banyak keragaman indonesia yang menakjubkan. Masing-masing daerah memiliki kecantikannya masing-masing.

Bahasa di masing-masing daerah juga berbeda-beda, jangankan bahasa antar suku. Di satu suku saja sudah beda-beda. Batak contohnya. Bahasa batak toba beda dengan bahasa simalungun. beda lagi dengan bahasa batak mandailing, apalagi batak karo. beda lagi.

Logatnya juga khas. banyak sekali kata-kata yang pengucapannya mirip tapi artinya beda. misalnya kita memahami kata 'Galak' itu adalah orang yang seram dan suka marah-marah. sedangkan Galak di padang adalah ketawa. Galak di palembang menyatakan mau.

Banyak hal yang dapat memicu pertengkaran di indonesia ini. tapi hebatnya,Indonesia masih bisa utuh sampai saat ini. Bhineka tunggal ika benar-benar menggambarkan Indonesia. dari semua ragam bahasa kita bisa berkomunikasi dengan bahasa indonesia. rendah hati dan saling menghargai berhasil di tanamkan kepada penerus indonesia yang saat ini beranjak remaja. tapi tidak tahu deh bagaimana dengan penerus tahun 2000-an saat ini.

Amat di sayang kan dewasa ini kita melihat bahwa anak-anak lebih menyukai artis dari negara lain sehingga mereka ikut-ikutan fashioni yang di kenakan artis luar tersebut. kalau di tanya beda cardigan,jaket dan varsity pasti anak-anak jaman sekarang tau. Tapi kalau di suruh membedakan mana baju kurung baju bodo pasti pada bingung. di minta membedakan tenunan dari sumatera dengan tenunan dari sulawesi pasti tidak tahu.

Permainan-permainan daerah pun di tinggalkan seiring dengan semakin berkembangnya gagdet. Orangtua lebih senang membelikan anaknya ipad buat main Angry bird di banding memberi idzin anaknya main engklek, alip berondok, dan patok lele di luar. takut anaknya berantem sama anak kampung,takut anaknya jatuh terus luka, takut kulit anaknya terkene sinar UV dan masih banyak ketakutan orang tua masakini.

Padahal permainan yang berkembang di indonesia adalah permainan yang mengajarkan kerja sama, berhitung, melihat peluang, teliti, menghargai teman dan banyak lagi manfaatnya. belum lagi anak indonesia dapat tumbuh sehat dan lincah dengan permainan-permainan daerah.

Bila terus di biarkan tidak mengenal budaya, maka penerus bangsa indonesia bisa-bisa menghilangkan jati diri bangsanya. Indonesia yang terkenal dengan keramah-tamah dan toleransi bisa berubah menjadi sifat yang apatis dengan sekitarnya dan tidak menghargai orang-orang di sekelilingnya.

Penerus yang tidak mengenal budaya ini akan berkembang pula menjadi anak-anak obesitas yang di perbudak oleh orang asing. karena anak-anak ini tidak meyukai mengonsumsi rempah-rempah yang dapat menjaga tubuh. mereka lebih suka steak dan fast food. mereka tidak berolahraga karena permainannya hanya duduk di depan gadget. belum lagi penerus ini akan jadi pasukan bermata empat karena matanya menjadi minus akibat gagdet. 

Sebagai Negara berkembang tentu saja aku mengharapkan negara ini menjadi negara maju Indonesia ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara maju dengan mempertahakan kan budayanya. sekarang tinggal bagaimana menjadikan penerusnya dapat menjadi insan yang berkualiatas dan menghargai budaya bangsanya sendiri.

Aku bangsa indonesia . Aku bangga menjadi bagian dari keanekaragaman bangsa ini. Aku cinta INDONESIA!

Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Aku dan Indonesia