Apa hal yang kamu sukai dan lakukan di waktu kecil? Pernah tidak terpikir bahwa kesukaan kita akan menjadi arah yang membentuk sosok kita di saat dewasa? Itu adalah hal yang terlintas di kepalaku seusai menonton film The Fabelmans.
Fabelmans merupakan keluarga dari Sam Fabelman, tokoh utama dalam film ini. Sam, sewaktu kecil, pernah dibawa oleh kedua orang tuanya untuk menonton film di bioskop. Masa itu, sekitar awal tahun 1950-an, saat Perang Dunia Kedua baru beberapa tahun berakhir, perkembangan film kembali meningkat.
Ayahnya, Burt Fabelman — seorang insinyur komputer cerdas — memiliki karier bagus sehingga mampu menafkahi keluarganya dengan sangat baik. Ia pun membelikan Sam kecil mainan kereta api tenaga listrik yang mahal. Sam terlihat menyukai permainan itu, sampai suatu hari ia sengaja menaruh mobil-mobilan di rel dan membuat kereta apinya menabrak mobil tersebut sampai semuanya berantakan.
Kereta api itu rusak dan membuat Burt kecewa. Namun Ibu Sam, Mitzi, justru mencari tahu kenapa Sam melakukan itu. Sampai akhirnya ia menyadari bahwa anaknya ingin melihat sesuatu yang bisa ia kendalikan di luar kendalinya.
Kamera Pertama
Mitzi secara diam-diam mengenalkan kamera film untuk pertama kali kepada Sam. Mereka merekam adegan tabrakan mainan kereta api dengan mobil itu, sehingga Sam bisa melihatnya berulang kali. Rencana mereka berhasilitu adalah film pertama yang Sam dan ibunya hasilkan menggunakan kamera milik Burt.
Lambat laun, membuat cerita, merekam, dan menjahit pita film hingga menjadi tontonan yang seru menjadi hobi Sam. Hobi ini didukung oleh Burt, meskipun baginya itu hanya sekadar hobi, bukan sesuatu yang serius.
Perpindahan Kota dan Bennie
Karena pekerjaan Burt, keluarga Fabelman harus pindah ke kota lain. Mereka berencana pindah tanpa membawa orang yang selama ini sering membantu pekerjaan Burt — Bennie, sahabat sekaligus asisten kerja Burt.
Namun Mitzi histeris saat tahu Bennie tidak ikut pindah dan meminta agar Burt tetap mempekerjakannya. Ia merasa akan kesulitan tanpa Bennie, apalagi kini mereka sudah punya tiga anak perempuan selain Sam.
Akhirnya, Bennie ikut pindah bersama mereka. Sam pun semakin rajin membuat film bersama adik-adiknya dan teman-teman pramukanya. Kedua orang tua Sam mendukung setiap kali film karya Sam diputar di kegiatan pramuka. Sam juga merekam banyak hal sehari-hari — dari rumah baru, jalan-jalan, hingga kemah keluarga. Tapi justru hal yang ia cintai tentang film itu akhirnya menjadi bumerang.
Rahasia dalam Pita Film
Setelah nenek Sam meninggal, Mitzi menjadi murung dan depresi. Burt meminta Sam membuat film tentang ibunya, berharap bisa menolongnya. Sam menyanggupi, tapi tanpa disangka, proses mengedit film itu justru membuka rahasia besar di keluarganya.
Saat menonton hasil film bersama keluarga dan Bennie, Sam mulai menyadari ada kehangatan dan kedekatan aneh antara Mitzi dan Bennie. Ia melihat sudut pandang baru yang sebelumnya tidak ia sadari.
Beberapa pekan kemudian, Sam menjadi bersikap dingin dan menyebalkan terhadap ibunya. Hingga akhirnya, Mitzi kehilangan kesabaran dan memukul Sam. Akhirnya, Sam pun memutarkan satu gulungan film yang berisi semua potongan-potongan adegan mesra antara Mitzi dan Bennie. Mitzi menangis, meminta maaf, dan menerima keputusan Burt untuk pindah ke provinsi lain — kali ini tanpa Bennie.
Fix Kudu di Ruqyah sih Mitzi ini
Kehidupan harmonis keluarga Fabelman berhenti di provinsi baru itu. Tanpa Bennie, Mitzi semakin depresi. Ia tidur seharian, tak masak, bahkan tak menyentuh piano kesayangannya. Sam berhenti membuat film karena trauma atas temuan terakhirnya
.
![]() |
Ekspresinya dapat banget. Keren! |
Di sekolah baru, Sam dirundung karena perbedaan keyakinan. Namun karena suatu kejadian, ia bertemu Monica; akhirnya jadi pacar pertamanya, yang membantunya kembali percaya diri dan membuat film perpisahan angkatan mereka dengan kamera milik ayah Monica.
Film itu justru menyorot si perundungnya dengan keren. Ironisnya, si perundung malah malu karena digambarkan begitu hebat oleh Sam, orang yang ia bully. Di saat bersamaan, orang tua Sam memutuskan untuk berpisah karena Mitzi tak kunjung kembali ceria seperti dulu
.
Penutup
Akhirnya, Mitzi bersama tiga anak perempuannya kembali ke kota sebelumnya di mana Bennie tinggal. Sementara itu, Sam beberapa kali mengalami serangan panik selama kuliah. Dua tahun ia habiskan dengan mengirim surat ke rumah produksi film agar bisa bekerja di sana. Hingga akhirnya ia mendapat panggilan pertamanya.
Film ditutup dengan adegan Sam bertemu sutradara legendaris era Golden Hollywood yang memberinya petuah singkat untuk memulai debut profesionalnya.
Film Semi-Biografi yang Dekat dan Hangat
The Fabelmans menarik karena merupakan film semi-biografi; kisah nyata dari masa kecil sang sutradara sendiri, Steven Spielberg. Pemerannya dibuat menyerupai karakter asli keluarganya, terutama Mitzi, ibu Sam yang nyentrik abis. Gokil banget, di tahun segitu dia seolah jadi trendsetter pada masanya.
Lucu juga melihat Mitzi yang mencintai lelucon Bennie dan menikmati perhatian kecil darinya, tapi tetap mempertahankan hubungan dengan Burt demi anak-anaknya. Burt pun tahu diri: ia tidak bisa membuat suasana sehidup Bennie, tapi juga tidak mau kehilangan Mitzi. Pada akhirnya, Burt memilih melepaskan Mitzi karena menyadari bahwa cinta sejatinya adalah membiarkan orang yang dicintai bahagia meskipun bukan bersamanya.
Apa Yang Aku Dapat Dari Film Ini?
Sam bisa mengembangkan bakatnya karena punya dukungan penuh dan fasilitas yang cukup. Makanya, kekuatan ekonomi itu sangat penting sekali, kawan.
Yah, begitulah review film The Fabelmans (2022) ini, gaes. Genrenya lebih ke pengembangan diri gitu. Masih aman ditonton untuk 17 tahun ke atas. Oh iya, keluarga Fabelmans ini adalah keluarga Yahudi, ya. Kalau masih mau nonton, ya terserah, ambil kebijakan masing-masing aja. Ciao!
0 Komentar
Your word can change the world! you can be left a comment on my post :)