Aku habis nonton film Petualangan Sherina 2 di hari penangannya yang pertama. Dari trailer aku udah tau bahwa isu yang diangkat ada tentang orangutan. tentu saja garis utamanya adalah pertemuan kembali Sherina dengan Sadam. Tapi sepanjang aku nonton, aku justru kaget karena ga berhenti nangis. Aku baru sadar film di masa kecil ku dulu ternyata mempengaruhi alam bawah sadarku. wew, kok jadi terkesan horor ya.

Baca reviewku juga ya! :  Review Nonton Film Petualangan Sherina 2 Full Movie, Kelahiran 90-an Fix nangis

Oke, setelah aku nonton, besoknya aku melihat-lihat euforia penonton lain dari sosial media. Mengingat aku ga terlalu suka oversharing di instagram (kapan-kapan aku ceritain soal ini), aku jadi lebih banyak berinteraksi dengan sesama penonton. Karena aku ingin berbagi perasaan itu, jadilah aku ngereply salah satu postingan di akun X @petualangansherina sambil membagikan foto kecilku dengan Derby.


Tau-taunya banyak yang respon positif. Kebanyakan nge-reply biang keren. Aku terharu banget bacanya, perasaan yang aku rasakan berarti sampai. Nah, aku pengen kan balesin semua respon positif itu. Tapi tiba-tiba aku overthinking


"aduh ini kan bukan second account, gimana kalau temenku liat, trus mikir 'apaan sih, sok iya banget'

"ini gimana kalau ada yang ga suka terus jadi ain terus malah ngaruh ke urusan ku

"aduh ini satu-satunya fotoku ga pake jilbab yg ku upload ke sosmed. tapi itukan masih umur 4 tahun. dosa ga ya?"

"Apa aku hapus aja? tapi kenapa juga harus aku hapus ya, kan aku ga salah?"

"Kalau aku balesin keliatan ngarep banget buat di notice, ya?"

dan sekian banyak lagi pikiran-pikiran aneh ku mengingat sosial media itu sangat liar sekali. Jadi dari pada aku kebingungan, mending aku nulisin semua perasaanku di blog aja. Intinya aku senang kalau ada orang yang juga senang saat membaca balasan ku di X.


Oke lanjut,


Generasi millenial dan mungkin eary Gen Z setuju bahwa Sherina memiliki ruang khusus di masa kecil kita. Keluarga seniman yang mampu mengangkat dengan baik potensi anak-anaknya. Sherina sendiri tidak diberikan pendidikan seni yang biasa-biasa saja. Dengan privilege penuh, masa kecil Sherina sangat full fasilitas. Kalian bisa melihat biografinya saat masa kecil disini

Saat Petualangan Sherina diputar, 14 Juni 2000, kami tidak menonton ini di Bioskop. Pertama, karena saat itu di Medan, bioskop belum sebanyak saat ini. Yang aku ingat, aku banyak mendapatkan informasi serta beberapa merchadise PetSher dari majalah Bobo. Yup, kakaku sudah berlangganan majalah ini sejak tahun 99. Jadi sebelum filmnya, kakakku sudah mengkoleksi beberapa kaset tape album Sherina. Kakakku suka menyanyi dan menghafal banyak lagu, tapi aku tidak :)

Lalu saat Lebaran (saat itu terjadi lebaran dua kali dalam satu tahun. di bulan januari dan desember tahun 2000), salah seorang keluarga menyewakan CD film Petualangan Sherina untuk kami para cucu-cucu nenek supaya bisa nonton bareng. Kayaknya biar kami ga rewel minta diajak jalan-jalan. Karena aku ingat itu adalah liburan terpanjangku di rumah nenek. Hampir dua mingguan, mungkin.

Pulang dari rumah nenek, orangtuaku yang selalu mengusahakan untuk memenuhi hal-hal yang disukai anak-anaknya pun membelikan VCD Petualangan Sherina. Harganya saat itu Rp.17.800,-. Kalau mengikuti kalkulator inflasi, harganya saat ini sekitar 70 ribuan. Wow. meski tidak semahal album  boyband, tapi di masa itu berati satu cd sherina bisa beli sekotak susu untuk satu minggu ya :')

Kok aku inget banget kenangan itu? emang umur berapa sih?

 4 tahun. aku kelahiran 96. Ingatan pertamaku sudah ada di umur 2 tahun, saat aku masuk parit besar depan rumah. Lalu saat aku 3 tahun aku juga ingat saat ada orang yang masuk kekamar orangtuaku, membuka gembok, dan maling :) dibantu dengan keterangan dari kakakku, sepertinya normal kalau aku ingat beberapa kejadian berkesan saat itu.


Sherina dengan bakat menyanyi, menari dan melukisnya menjadikan aku dan kakakku juga dibebaskan dalam mengembangkan bakat. Sebenarnya dulu kakakku yang paling suka menggambar dan menyanyi. Sementara aku? ikut-ikutan kakak dan sisanya suka bertanya.


Ternyata paparan di umur golden age (0-6 tahun) itu benar-benar nyata hasilnya. Selain rajin mengulang nonotn di VCD itu, Lagu Sherina yang "..Mengapa bintang bersinar, mengapa air mengalir, mengapa dunia berputar..." membuatku melanjutkan pertanyaan, mengapa ayam menetas, mengapa pelangi berwarna-warni, mengapa kompor bisa menyala dan sekian banyak lagi 'mengapa' yang ku hujani kepada ibuku.

Ibuku yang seorang dosen elektro kewalahan katanya. Makanya sejak kecil buku-buku ensiklopedia sudah memenuhi perpustakaan kecil di rumah kami. Tidak lain dan tidak bukan, agar aku mencari jawaban sendiri untuk pertanyaan-pertanyaanku.

emang udah bisa baca?

Udah. kelas 1 SD (5,5 tahun) aku sudah lancar membaca text book sekolah. 

Lalu bagaimana aku jadi bekerja di dunia konservasi?


Entahlah. Seluruh keluarga besar ku dari pihak ayah dan pihak ibu tidak ada yang bermain-main dengan hutan dan hewan. Hampir rata menjadi tenaga pendidik dan sebagian lainnya menjadi PNS dan BUMN. Tipikal karir normal.


Aku rasa ini semua bermula saat aku mau kuliah. Aku yang suka menggambar ingin jadi Arsitek, saat itu. Ada juga salah satu keluarga melihat bakatku di ilmu sains (karena dari SD aku sering ikut olimpiade sains) dan menyarankanku untuk jadi dokter. Akhirnya, kami ke psikolog untuk konsultasi pendidikan.


Yup, ke psikolog itu bukan karena sakit mental ya. itu ke psikiater.


Nah ternyata tanggapan om psikolognya tau apa? om itu bilang "kamu memnag enggak tau atau ini kamu sembunyikan?" aku hanya membalas dengan ekspresi bingung. "kamu bisa jadi dokter, potensi itu ada. jadi arsitek juga bisa, potensi itu ada. tapi ada satu yang muncul dari hasil test kamu tapi mungkin kamu benar-benar enggak sadar. Kamu itu orang biologi."

Biologi? 

Oke, aku masukkan biologi pilihan pertama. Yah, sudah ditebak, lulus dengan mulus melalui jalur undangan. 

Mulailah petulanganku disana. Tanpa aku sadari aku sangat menyukai hutan, hewan, tumbuhan dan semua proses yang terjadi dalam setiap ekosistem. Baik siklus makro maupun mikro aku sangat menyukai itu. Aku tidak punya ketakutan saat ke hutan karena aku selalu merasa punya Allah yang selalu pasti menjaga setiap langkah dan niat-niat baikku. Semoga ini bukan rasa takabur...

Penelitianku untuk skripsi mengenai perilaku orangutan. dan lucunya aku punya foto ini sewaktu jalan-jalan sejenak disela waktuku mengambil data penelitian. Ini tahun baru 2019.

warna baju, lokasi dan pose yang familiar? aku juga kaget sih.


Sampai akhirnya aku teken kontrak kerja pertamaku dan bekerja di sebuah lembaga konservasi, tentu saja fokusnya, orangutan.

apakah kamu melihat orangutan? dimana?

Meskipun beberapa orang yang aku temui di awal bekerja agak 'rese' karena aku perempuan dan berhijab panjang pula. Mendapatkan pelecehan verbal, diremehkan kemampuannya, merasa tidak dibimbing oleh senior dan lain hal itu bisa ku hadapi meski dengan nagis dikit, hahaha. karena...

..Setiap manusia di dunia

Pasti pernah sakit hati

Hanya yang berjiwa satria

Yang mau memaafkan..

Jadi aku melihat dunia sehitam-putih itu. Belum paham betul kalau ada langkah-langkah yang kadnag terlihat jahat dimatku tapi bisa jadi mereka melakukan itu untuk kebaikanku.

Selama aku bekerja, aku juga bertemu dengan banyak sekali orang baik. dan karena mengingat pengalaman masa kecilku, aku juga ingin membagikan pengalaman itu kepada anak-anak di desa pinggrian ataupun dalam hutan. Temanku berinisiatif membuka rumah belajar. Kadang kami membaca buku bersama, mendongeng ataupun belajar mengaji.

Bagaimana Petualangan Sherina Mempengaruhi Petualangan Mahdiyyah!
apa kabar salwa, reza dan aini? :')

Setiap kali aku di tengah hutan, yang jauh dari polusi cahaya. aku selalu senang tiduran dan menatap langit. Aku juga selalu membawa peta bintang yang selalu ku putar-putar sampai akhirnya rusak karena lembab! hahaha.

...Bintang-bintang di langit

Menyimpan sejuta misteri

Berkedip-kedip bermain mata

Seolah mengajak kita berkenalan lebih dekat...

Bagaimana Petualangan Sherina Mempengaruhi Petualangan Mahdiyyah!
Masa covid, masa paling melelahkan secara emosi dan administrasi.

Juni 2022, aku resmi keluar dari lembaga konservasi tersebut karena aku harus fokus menyelesaikan sekolah. Tapi tentu saja tidak berhenti begitu saja di dunia konservasi, meskipun aku tidak bekerja di bawah lembaga lagi, tapi aku masih sering menerima job untuk survei kelapangan beberapa minggu sebagai konsultan mamalia. Justru aku jadi bisa masuk ke hutan yang lebih dalam lagi dan semakin banyak bertemu teman (manusia) baru!

Petualangan Sherina membuatku sadar bahwa setiap orang memiliki petualangannya masing-masing.

Aku juga yakin gak hanya aku yang terpangurh dengan hal-hal baik ini. Ini gaada ya penelitianya ngambil random sampling untuk anak-anak yang menonton film sherina 20 tahun lalu dan sekarang bagaimana sifat dan tingkah mereka? hahaha. 

Udah dulu deh cerita ku, Terimakasih Tuhan karena aku dibesarkan di era Sherina!

Bagaimana Petualangan Sherina Mempengaruhi Petualangan Mahdiyyah!

...Betapa

Bahagianya

Dapat saling menyayangi

Mensyukuri karunia-Nya...