Hola, kali ini, aku ingin berbagi review film yang hmmm menengangkan dan lawak?, judulnya "The Big 4". Film ini merupakan salah satu produksi asli dari Netflix Indonesia yang aku tau soal film ini dari Instagram Kristo Immanuel. Ituloh, konten kreator yang suka dubbing dan niruin suara-suara tokoh. Nah, dia main juga nih di Film ini.


Sorry bre, cuma bisa screenshoot dari trailernya aja. hehe.


"The Big 4" mengisahkan tentang kasus balas dendam yang klise banget. Yah pokoknya ada kelompok protagonis tapi kriminal, terus dikejar-kejar sama kelompok antagonis, ada pengkhianat, dan ada tokoh utama kepo abis sehingga ngebuat dia ikut terseret. 

Tokoh utamanya tentu dari Big Four nya. Empat orang anak pertengahan 20-an yang sudah terlatih dengan bakatnya masing-masing. Mereka dilatih oleh Papa bernama Petrus. Topan, si jago berantem dan otak strategi. Jenggo, sniper cabul. Alpha, suka otak-atik senjata tapi entah kenapa aku kurang ngeliat detail dia saat bereksperimen, dan terakhir si Pelor to be honest aku ga tau ini anak sebenernya ngapain. Terus ada Dina, Polisi muda yang greget untuk menemukan titik terang dari kasus pembunuhan ayahnya. Yah terus ada villain nya si Suranto, eh Antonio maksudnya. Dan banyak lagi tokoh ga terlalu worth tapi dimunculin buat ecek-eceknya penasaran dan kalau mau dibuat part duanya bisalah mereka muncul lagi. Gitu.

Pemainnya aku suka semua sih

Selain cerita yang klise ala laga holywood, film ini menawarkan latar belakang visual yang cakep. Pemandangan alam hutan dan pantai Indonesia yang indah dipresentasikan dengan sangat baik, meski sutradaranya menggunakan nama pulau fiksi yaitu pulau Bersi. Sejatinya Bersi adalah pulau bali.

Unsur-unsur mengarah ke biseksual, harrasment, dan kata-kata makian serta cakap kotor akan akrab terdengar di telinga kita saat menonton film ini.
cantik, tapi mulut nya astaga, isinya sumpah serampah mulu.

Aku enggak ngerti sebenarnya Timo Tjahjanto sebagai sutradara ingin menyajikan detail apa dalam film laga komedi ini. Maksudnya, dari segi penyajian, ekspresi aktor mirip dengan beberapa film populer dari thailand. Sebut saja seperti ATM Er rak error. Nah, ada juga adegan yang manggil ingatan masa kecil ku banget. Yap, adegan meledak meletop nya. Inget ga sih giman aorang-orang mati di Film Final Destination? seri 1-5 pasti kita bakal liat adegan khasnya badan orang semudah itu hancur kayak semangka. Nah, sama di film ini juga begitu. Pemeran ga penting badannya lembek banget kayak ager-ager swallow dipijek. Sementara para tokoh utamanya wow tidak diragukan lagi keberuntungannya terhindar dari ledakan bom dalam jarak dekat. Oh, asisten vilain yang over power tapi akhirnya gampang dikalahkan juga 

hotel cakep-cakep dah ancor ambyarrr

Setelah aku menonton sampai selesai, ada beberapa scene yang membuatku bertanya-tanya selain karakter setiap tokoh utama yang memorable. Aku heran dengan karakter Topan yang berubah banget setelah 3 tahun. Sosok leadernya agak loss. Terus si Paranais Villa ini awalnya punya siapa? kok si dina gak ingat sama 4 anak itu? selama tiga tahun gaada tamu apa gimana? lobinya bersih tapi kamarnya berdebu parah. KTP si Dina yang dipinjem buat registrasi hotel udah dibalikin belum? yah pokoknya masih banyak detail yang malah jadi pertanyaan di akhir.

sayangnya di trailer gaada cuplikan pala pecah.

Secara keseluruhan, "The Big 4" adalah film yang menghibur bagi kita yang suka komedi. Alur cerita cukup seru, karakter yang 'khas', latar belakang visual yang memukau, membuat film ini sangat layak untuk ditonton. 

Itu aja sih. Kalian bisa nonton ini di Netflix ya. Ciao!