Assalamualaikum,

Tanggal 2 mei 2015, linimasa BBM iyah penuh dengan ucapan selamat hardiknas. begitu pula di line, di grup BLOGM banyak yang mengucapkan selamat hari pendidikan nasional. Ahh... di pagi hardiknas, Iyah harus telat masuk kuliah 19 menit. Syukurlah ibu dosen masih baik (walaupun kelihatan kesal) dan mengijinkan iyah masuk.

Hari pendidikan nasional kali ini awalnya terasa biasa saja. di biro rektor ada yang upacara. Yaaah standart lah. di Hardiknas Iyah masih tetep perbaikan jurnal, keter ngurus sampel sebelum masuk laboratorium dan masuk laboratorium sampe menjelang maghrib pastinya.

Dan saat Iyah keluar nge-Lab, temen yang gak ngelab lagi pada heboh di luar. Pada nunjuk-nujuk layar hapenya. Kepo, iyah pun mendekati mereka. "Ada mahasiswa bunuh dosen!"cetus salah seorang teman. Iyah langsung kaget "hah? dimana? kapan?", "Di Medan Mah, tadi siang. Di kampus xxxx!", "Kok bisa? Liat dong beritanya" Salah seorang teman menyodorkan hapenya. Terlihat berita yang di sebar masih dari chat to chat. Bukan dari berita koran yang valid. Dikabarkan kalau motifnya adalah skripsi yang tak kunjung acc.

Pagi ini, (karena tadi malam ketiduran hahahaha) Iyah ngecek beberapa media online, beritanya simpang siur. ada yang bilang karena skripsi lah, karena dendam hal lain. jalur ceritanya pun begitu. gak jelas gimana kejadiannya bisa terbunuh. Yang pasti adalah, seorang mahasiswa telah membunuh dosennya. di hari pendidikan nasional.

Dosen killer, dosen kejam, dosen ngeselin, dan banyak hal yang sering dilontarkan mahasiswa terkait dosen-dosen mereka. Iyah gak habis pikir, bagaimana bisa si pelaku se-tempramen dan se-sadis itu kepada orang yang pernah memberikan ilmunya ke dia?

Dosen yang tidak sesuai dengan hati kita mungkin karena kita tidak memahaminya. seorang dosen telah menempuh pendidikan jauuuh jauuuh lebih tinggi dari mahasiswanya. mungkin ada beberapa yang belajar di luar negeri sehingga cara mengajarnya sedikit berbeda. lalu lantas mahasiswa dengan sembarangan mengecap 'gak enak ngajarlah' 'killer' lah, tanpa tau latar belakang beliau.

Entahlah, entah apapun motifnya yang pasti tempramen mahasiswa ini perlu terapi.... Bayangkan, dia sudah di tingkat akhir, hanya karena emosi sesaat dia harus mengorbankan waktu dan uang yang telah di habiskan pada tahun-tahun sebelumnya.

Generasi indonesia dituntut untuk cerdas secara fisik saja. psikisnya tidak di perhatikan. Hanya di harapkan saat dia ditanya lalu menjawab dengan benar adalah generasi indonesia yang baik. tanpa tau bagaimana cara dia belajar. entah ketika dia tidak dapat jawaban sebuah tugas dia menumbuk dinding kamarnya, menendang seperti itulah.

Satu hal yang sangat iyah syukuri dari diri iyah sendiri setelah mengetahui kasus ini adalah: iyah bersyukur masuk biologi. Yang sudah terbiasa dilatih sabar, kemampuan memahami sesama teman, walau cekcok tapi tetap berpikir kedepannya. Jujur saja, bukan belum pernah iyah mengamuk kepada teman karena tingkahnya yang sangat menyebalkan. Lalu, lalu, lalu, iyah sangat menyesal dan meminta maaf kepadanya. dan samapi hari ini, dia tidak juga berubah dan membuat banyak orang selalu marah kepadanya. hahahaha, begitulah kenyataan, kita gak bisa mengharapkan seseorang seperti apa yang kita inginkan. tapi setidaknya kita bisa menyikapinya dengan lebih baik.

Jadi para generasi muda yang juga membaca tulisan iyah yang gak jelas ini (karena di tulis pagi ini dengan kilat), masih maukah kamu menjelek-jelekkan orang yang sudah memberimu ilmu? berhentilah membicarakan mereka di belakang sekesal apapun kalian. saat kalian dewasa, kalian akan melihat lebih banyak hal yang menyakitkan dari pada hanya hukuman dari guru atau sindiran keras dosen yang tidak akan melukai kalian.

Huf... maafkan tulisan yang gak jelas susunannya ini. Iyah hanya merasa menyesal kenapa hal seperti ini bisa terjadi. Iyah turut berduka atas kejadian yang menimpa Beliau (dosen yang menjadi korban) dan mengutuk si pelaku apapun motifnya.

Semoga tulisan ini tidak membawa keburukan. Amiin.
Assalamualaikum