Lelaki itu menatap anaknya sinis. berisik.tangannya berhenti menyentuh tust keyboard pada laptop nya 'ah,bagaimana pekerjaanku akan selesai?' pikirnya.
Si Anak menatap mainan nya dengan mata berbinar. mainan-mainan dari orangtuanya. mainan untuk menyibukkan dirinya.mainan untuk dimainkan 1 orang.
Seorang ibu Muda membuka-buka katalog sebuah produk terkenal. di sampingnya selusin majalah fashion dan brosur menumpuk. 'aduh,besok arisan dan aku gak ada baju... ' gumamnya.




      'Diam!!!' kata Lelaki itu menggebrak meja. 'Tak cukup mainan kubelikan hah?! kalau mau yang baru bilang,tapi tidak usah berisik. main di kamar mu sana!'  . Matanya tajam mentap Si Anak. Anaknya.
'Mama!!' Si Anak menghambur ke Ibu Muda. Ibunya.
'Papa!jangan terlalu keras begitu!Bikin ribut saja! Kamu!' tunjuknya ke Si Anak. Anaknya. 'Sudah,sana kekamarmu.' 'srek' ia kembali  membuka halaman selanjutnya.


     'Papa' Ibu Muda mengelayut manja ke Lelaki itu. Jarinya menjepit halaman yang ingin di tunjukkannya. 'cantik kan pa?baju mama udah ga ada lagi'
Lelaki  itu menatap halaman yang di tunjuk sekilas. 'Ya,Nanti Papa transfer. sekalian belikan papa Jam tangan yang itu' Lelaki itu melirik halaman satunya.
Si Anak merapikan baju-bajunya di kamarnya. memasukkanya ke tas.

     Ibu Muda tersenyum riang. masing bergelayut manja di samping Lelaki itu, ia mengambil Handphone Lelaki itu yang terletak di samping Laptop.'Drrt..' handphone lelaki itu bergetar di tangannya. 'sayang,jangan lupa meeting hari ini.oh iya,aku mau dinner di tempat kemarin saja. see you babe' . Ibu Muda kaget. Mengecek pesan-pesan sebelumnya.tidak ada yang seperti itu isinya. 'iseng?atau dia  telah menghapus pesan-pesan seperti ini sebelumnya?' Ibu Muda itu menatap Lelaki disampingnya yang masih berkutat dengan Laptopnya. 'Kurang ajar!tega kamu!!' jerit ibu Muda. persis di telinga Lelaki itu.

Lelaki itu membalas 'Apa-apaan Kamu?!' Lelaki itu menoleh dan mendapati layar handphonenya di hadapkan ke wajahnya. handphonenya di tangan Ibu Muda. Mata lelaki itu melotot 'Lancang kamu!' Amarah menjadi aura diantara mereka berdua.
Si Anak melompat dari jendela kamarnya. 'bye.selamat tinggal para orangtua pecundang' . ia menapaki jalanan sambil mengapit buku. buku cerita berjudul, Peter Pan.



'aku tak mau jadi dewasa sampai ada orang dewasa yang mengajarkan ku menjadi dewasa. bukan para pecundang yang berlagak sudah dewasa'
----------------------------

Peterpan sesungguhnya ingin dewasa untuk dapat memahami cinta dan kesetiaan secara dewasa. Bagaimana ia melihat Wendy dan tinker bell. juga memahami perasaan kapten hook. 


Zaman sekarang akan banyak anak yang menjadi peterpan-peterpan lainya. dan orangtua yang tidak sadar memeiliki watak seperti peterpan. tak pernah mencoba belajar dari orang dewasa untuk menjadi dewasa, tapi menjadi dewasa mengikuti waktu tanpa pernah belajar menjadi dewasa.
***

Aloha~ *nari-nari Ala Hawaii*
gak usah serius kali bacanya ah.  yang nulis aja masih kecil :3
ini cuma pandangan iyah tentang rusaknya generasi sekarang.
Alhamdulillah,sampai sekarang Iyah masih di beri kesempatan bersama orang tua yang bijaksana. dan semoga ketika iyah dewasa,Iyah menjadi dewasa dalam arti sebenarnya. dan dapat menjadi orangtua yang dapat mendewasakan anaknya.
bagaimana dengan teman sekalian?