Advertisement

Responsive Advertisement

Helen Keller, Kelas Abadi Anne Sullivan

Aku pertama kali mengetahui nama Helen Keller saat masih SD dari buku seri tokoh dunia. Kalau kelahiran 90-an pasti juga mengetahui buku komik yang aku maksud. Saat itu aku langsung merasa keren dengan kemampuan Helen Keller yang bisa belajar dengan keterbatasannya dalam melihat dan mendengar.

Baru-baru ini, seperti biasa cuplikan film lewat di beranda Instagram-ku. Judulnya The Miracle Worker. Saat aku mencari judul ini yang aku temukan adalah film pertamanya di tahun 1962, masih hitam putih. di tahun itu bahkan film dengan suara juga masih baru-baru ada. 


Sedangkan cuplikan yang aku tonton sudah berwarna, karena itu adalah remake di tahun 2000. [update] Aku juga baru tau ada film bisu berjudul Deliverance (1919) yang diproduksi oleh tim Helen Keller dimana Helen Keller asli turut tampil dalam film tersebut. Kalau kaliat mau lihat filmnya bisa di cek di https://en.wikipedia.org/wiki/Deliverance_(1919_film) Ada juga di youtube remake versi televisinya di tahun 1979.

Jujur, setelah menonton kedua versinya aku lebih menyukai film yang pertama. Mungkin karena saat film itu dibuat para tokoh didalamnya masih hidup sehingga lebih mendekati dan mudah dalam hal penokohan.

Film ini menceritakan bagaimana awal mula Helen Keller mengalami kebutaan dan tuli. Karena sejak lahir sebenarnya ia sehat, mampu merespon cahaya dan suara. Saat usia 1,5 tahun ia mengalami deman dan didagnosa sebagai sakit yang saat itu memiliki presentasi kematian di atas 90%. Syukurnya ia selamat kerena orangtuanya segera memangil dokter ke rumah mereka untuk mengobatinya. Namun setelah sembuh dari demam, ibunya menyadari Helen tidak lagi merespon cahaya dan suara.

Sampai usia 7 tahun tak ada yang mampu dan berusaha untuk mengajari Helen bagaimana hidup dengan baik, sesederhana etika makan duduk di meja, menggunakan sendok, menjaga kebersihan dan sebagainya. Semua keluarganya sangat menyayangi Helen sehingga memanjakannya dengan cara berusaha memberikan apa saj ayang ia minta. Tak ada yang memukul Helen jika ia memecahkan barang, merampas makanan orang lain ataupun saat ia memukul.

Sampai ibunya Helen mendapatkan informasi bahwa ada sekolah yang mampu mengajari orang tuli dan bisu. Setelah berkonsultasi, mereka memutuskan untuk mendatangkan guru karena tidak tega jika harus mengirim Helen sekolah diluar dan terpisah dari mereka, orangtuanya.

Lalu datanglah Anne Sullivan, ia masih sangat muda saat itu. Datang dengan kereta api setelah menempuh perjalanan beberapa hari. Dijemput langsung oleh kakak tiri Helen dan Ibunya Helen. Anne bertanya dimana muridnya, Helen. Ibu Helen hanya menjawab ia di rumah.

Pertama kali sampai ke rumah Helen, Anne disambut dengan cukup baik, termasuk oleh Helen. Anne pun merasa Helen adalah anak yang pitar dan mudah untuk diajari. Karena saat diberikan contoh bahasa isyarat, Helen dengan mudah menirukankannya. Namun, Helen hanya meniru saja. tidak memahami makna. Kalau kata James Keller, kakak tiri Helen, adiknya itu hanya bisa meniru seperti monyet.

Saat makan malam, Anne melihat Helen tidak diberikan piring sendiri. Ia makan dengan cara mengelilingi meja dan mengambil makanan sembarangan dari piring setiap anggota keluarga. Dan seluruh yang di meja makan itu tidak ada yang mencegah tangan Helen untuk mengambil makanan. Tibalah Helen mendekati piring Anne. Anne pun menepis tangan Helen dengan kasar sebagai isyarat bahwa ia tak boleh melakukan itu. Seluruh anggota keluarga terkejut karena mereka tidak pernah memukul Helen. Menyadari hal itu, Anne meminta seluruh keluarga meninggalkan ruangan agar ia bisa memberi Helen satu pelajaran.

Namun setelah itu Helen justru ketakutan dan menjauhi Anne. Ayah Helen pun mengeluh dan mengatakan tidak ada perubahan dalam satu bulan ini. Akhirnya Anne meminta agar diberikan waktu untuk berdua saja dengan Helen agar Helen bergantung padanya. Meski awalnya tidak mengizinkan, dnegan dukungan dari istrinya, Ayah Helen memberi tempat dan syarat bahwa ia tetap harus bisa melihat Helen. Anne menyetujui hal itu selama Helen tidak menyadari keberadaan orangtuanya,

Akhirnya setelah hidup berdua dengan Anne, Helen dapat melakukan hal-hal seperti makan dengan baik, memakai baju dan sepatunya sendiri. Di saksikan oleh kedua orangtuanya, mereka takjub dan terharu dengan perkembangan itu. Anne pun memita agar ia bisa mengajarkan lebih banyak hal kepada Helen. Orangtua Helen menolak dan berkata bahwa Helen yang bisa mengurus diri sendiri sudah cukup bagi mereka.

Setelah itu Helen dan Anne kembali ke rumah utama dan diadakan pesta penyambutan untuk Helen. Helen tiba-tiba malah kembali tidak bisa diatur dan tidak mau makan dengan benar. Orangtuanya menyerah dan meminta Anne membiarkan Helen melakukan apa yang ia mau. Anne menolak itu karena merasa apa yang ia ajarkan selama dua minggu akan menjadi sia-sia. Anne mengajak Helen keluar untuk mengambil air dan kembali memberikan gestur a-i-r. Dan itu menjadi momen dimana Helen menyadari makna gestur A-i-r adalah benda yang ia pegang. Helen menyadari 'kata' dan 'arti' saat itu.

Momen itupun menjadi penutup film The Miracle Worker.


Aku menjadi kembali mencari tau tentang Helen Keller lebih detial setelah menonton film ini. Aku menyadari besar sekali peran Anne Sullivan yang tidak mengajari Helen dengan rasa kasih sayang seperti yang dilakukan keluarga Helen. Anne benar-benar porfesional dalam bekerja. Ia pun bersikeras untuk terus mendampingi Helen agar bisa menemukan berbagai metode dalam mengajari anak dengan keterbatasan buta dan tuli untuk bisa memahami dunia luar. Anne menjadi cahaya dan suar bagi Helen Keller.

Aku juga menyadari bahwa Helen Keller merupakan keluarga yang sangat berada, dilihat pada masa itu (1880-an) mereka memiliki cukup banyak budak dan sudah terbuka dengan dunia buku. Ibu Helen Keller bisa membaca dan mencerna informasi dengan baik. Mereka juga memiliki dokumentasi foto yang baik 

Aku juga menyadari bahwa Helen Keller memiliki kecerdasan diatas rata-rata karena mampu memahami ajaran dari Anne dimana ia tidka mendapatkan pendidikan yang tepat sebelumnya selama 6 tahun. Bahkan akhirnya setelah paham makna dari 'bahasa' Helen Keller sepanjang hidupnya sudah menulis lebih dari 12 buku beserta puluhan puisi dan karya sastra lainnya. Ia bisa membaca braille dan bisa mengetik. Luar biasa.

Meski banyak kontroversi yang mengatakan bahwa kemampuan Helen Keller terlalu dilebih-lebihkan dan juga banyak di 'dikte' oleh Anne, kenyataannya jika dibndingkan dengan orang lain yang memiliki keterbatasan serupa tentu belum tentu bisa cepat memahami seperti Helen Keller.





Bisa liat lebih banyak di Channel Helen Keller 

Sepanjang hidupnya, Helen Keller dan Anne Sullivan banyak menjadi motivator dan pembicara untuk memberitahukan kepada dunia bahwa orang-orang dengan keterbatasan indera memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses literasi. Sampai akhir hayat Anne Sullivan didedikasikan menjadi pendamping Helen dan mengakampanyekan metode yang ia pelajari selama mengajari Helen. Selanjutnya, Polly Thomson menjadi pendamping Helen sampai akhir hayat Helen.

Kini, Rumah Keluarga Helen Keller, Ivy Green masih ada sampai sekarang di Alabama dan menjadi museum. Kalian bisa jalan-jalan online melalui Google maps atau langsung main ke websitenya di sini gaes : https://lionshelenkellermemorial.com/

Posting Komentar

0 Komentar