Jum'at, Hujan. Setelah disibukkan oleh banyak kegiatan, hari ini Iyah memilih di rumah. Menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai di rumah selama seminggu ini. Salah satunya, cucian. hahaha

Sembari menunggu hujan reda, melihat smartphone sejenak dan melihat timeline facebook. Tiba-tiba mata menangkap nama yang tidak asing tapi tidak tahu kenalan dari mana. Iseng, iyah buka profilnya. Oh, ternyata salah satu adik kelas saat di IFDS Siti Hajar. Walaupun saat itu iyah SMP dan dia masih SD, di Siti Hajar semuanya adalah adik.

Setelah Iyah tamat SD dari An-nizam, Mamak Iyah memiliki banyak pilihan akan kemana Iyah melanjut. An-Nizam? menetap di sekolah yang sama adalah hal yang sangat membosankan bagi Iyah. SMP Negeri? Mamak takkan setuju. Ilmu agama iyah masih akan goyah bila melanjut di Negeri. Pesantren bersama kakak? Iyah hanya akan menjadi beban pikiran karena kemanjaan iyah yang luar biasa. Sampai datang rekomendasi dari seorang teman Mamak untuk melihat sebuah sekolah di belakang pesantrennya kakak iyah. Here we go, Islamic Full Day School Siti Hajar tahun 2008-2011.

Pertama kali melihat sekolah ini bersama Mamak, Iyah melihat gedungnya yang saat itu tidak semewah SD iyah. Namun, dari luar tampak lapangan luas serta ada beberapa permainan out door membuat iyah langsung berpikir "Yes, this is my place" . Dan di mulailah rangkaian pendafatran, tes tulis, lisan dan psikologi. Tahun ajaran baru, Iyah resmi menjadi siswi SMIT Siti Hajar.

Mungkin iyah tidak bercerita tentang teman-temannya. Jujur saja, dibanding semua jenjang yang telah iyah lewati iyah paling nyaman dengan teman SD, hehehe.

Iyah memulai hari pertama iyah dengan buruk, karena Iyah terlambat dan tidak ikut upacara penerimaan siswa baru. Jadi sekitar jam 9, barulah Iyah datang dan duduk manis di kelas 7a, lalu mengikuti rutinitas di skeolah ini.

Setiap pagi masuk jam 7.30 wib. Berbaris di depan kelas untuk english conversation, latihan percapakan bahasa inggris. Lalu setelah masuk ke kelas di mulai Greeting class, semua meja di geser dan kami duduk di lantai melantunkan asmaul husna bersama-sama dan doa belajar. Setelah itu menyetor hafalan Qur'an nya. Juz amma, surah-surah pilihan dari juz 29 serta beberapa ayat tertentu telah berhasil Iyah hafalkan. dan mengecewakannya, beberapa hafalan itu menjadi lupa karena tidak di ulang secara rutin 5 tahun belakangan ini. Setelah itu, semua bangku kembali di susun sesuai keinginan kelas. Ya, sesuai keinginan kami. Mau lingkaran, huruf U, kotak, semuanya terserah kami. dan meja juga satu orang satu. Jadi gaada cerita berantem karena sikut-sikutan di meja.

Kelas dengan pelajaran umum pun dimulai. Cara belajar yang tidak kaku dan menyenangkan, nyaris semua pelajaran di bawakan dnegan permainan. Tidak ada suasana menegangkan. Karena murid di kelasnya sedikit (saat itu Iyah sekelas hanya 17 orang) maka semua murid terperhatikan dengan baik. Bahkan di kelas SD ada yang satu kelas dengan 2 guru. Oh iya, guru-guru di sana tidak sama semua panggilannya, ada yang Miss dan Mister, ada Ustadz dan Ustadzah, ada Ummi, ada Pak dan Bu. Ada juga yang galau, guru bahasa Indonesia kami, kami memanggil beliau dengan sebutan buk-miss. hehe.

Sekitar jam 10 atau setengah sebelas (kurang ingat) waktunya snack dan sholat dhuha. Snack time sangat bagus karena terkadang ada beberapa siswa yang tidak sarapan dari rumahnya kan? karenanya dengan snack time (biasanya menunya bubur, nasi gurih, mie, etc) gaada anak-anak yang lapar dan tidak konsentrasi belajar. Setelah snack dan dhuha, saatnya kembali belajar. otak sudah kembali refresh.

Jam 12, waktunya sholat dzuhur lalu makan siang. Sholat dzuhur ini menjadi waktu-waktu yang menegangkan, karena setiap hari rabu kami ada kuis matematika yang disamakan tingkatannya dari kelas 4 sampai 9. Makanya kalau tidak bisa naik level atau levelnya ebih rendah dari anak SD, rasnaya malu banget ga siih. hahaha.

Makan siang, asik sekali mengingat satu sekolah di ruang makan menyuarakan doa makan bersama-sama beserta artinya juga menutupnya dengan doa makan. Ada yang tidak habis makannya? ups, harus berurusan dengan ibu yang mengurus rantang. hihi. Karena sejak sebelum makan sudah ditanya ada yang mau mengurangi ataupun menambahi nasi.

Setelah makan dan sholat, kembali belajar kekelas. Kelas siang biasanya tidak terlalu berat. seperti hari kamis, kami ada mata pelajaran peminatan. Iyah tidak terllau ingat detailnya, tapi yang pasti, saat itu Iyah mengambil peminatan sains. Tidak terlalu mengejutkan, untuk Iyah di masa depan.

usai dua jam mata pelajaran, sekitar jam 3 sore, ada Juice time! Yup, semua kami minum jus yang tleah disediakan dan sekaligus jam istirahat ketiga.

Masuk satu mapel lagi, lalu selesai shalat ashar, kami akan pulang. Iyah suka menunggu dijemput Ayah sambil bermain dengan anak SD. Atau kadang Iyah akan duduk manis di perpustakaan membaca buku-buku karangan Roald Dahl, Komik Tintin, dan berbagai buku bacaan anak terjemahan lainnya. Ah, Iyah juga belajar main catur dan scramble di perpustakaan. Teman-teman yang lain banyak yang menunggu dijemput dengan main bola kaki, basket, badminton atau sekadar lari-larian di lorong.

Ada bus sekolah, tapi Iyah tidak bisa diantar bus sekolah seperti di SD karena rumah Iyah jauh sekali. 35 menit perjalanan. Berasa jadi anak Jakarta deh.

Setiap seminggu sekali, kami ada pelajaran berenang. bergantian antara perempuan dan laki-laki. jadi enggak pernah ada momen dimana anak perempuan dan laki-laki berada di satu kolam berenang.  Itu suatu keistimewaan bagi kami karena belakangan saat dewasa Iyah baru tau bahwa banyak anak perempuan tidak bisa berenang.

Kami juga ada mata pelajaran life skill. ini mata pelajaran yang cukup aneh, karena ternyata ada anak yang tidak bisa mendapatkan nilai diatas 90 dalam matapelajaran ini. Karena ujiannya bersifat deskriptif. Kami akan ditempatkan disituasi seperti menjaga adik bayi sendirian dan tiba-tiba ada tamu yang datang kami harus bagaimana. Lalu etiket dasar di meja makan, bagaimana menyambut tamu dan banyak hal lainnya yang tidak ada dalam kurikulum nasional.

Kebebasan berkreasi sangat di dukung disini. Iyah rasa tidak ada satu anakpun yang lulus dari sekolah ini yang tidak bisa memainkan minimal satu alat musik. Karena kepala sekolah kami adalah lulusan seni musik, hahaha. Iyah sendiri bisa memainkan keyboard dan piano. Ah, dasar biola juga, tapi karena dulu Iyah berpikir alat musik seperti gitar dan biola akan membuat jari-jari kasar, Iyah jadi tidak mau belajar itu. ckck. cuma kelemahan iyah adalah buta tempo (rusaaak rusaaak hahaha)

IFDS Siti Hajar hanya sekolah 5 hari saja. Hari sabtu saatnya eskul. Ada Pencak silat, Musik, Komputer, Tilawah, dan banyak lagi. kalau gak salah lebih dari 10 eskul deh.

Oh Iyah lupa, kami juga ada kegiatan OSIS SD dan SMP. Terus juga punya majalah Anakitanews namanya. Yang jadi redaktur, wartawan, layout, dll itu siswa. guru hanya membimbing kami setiap kami butuh bantuan. Ah.. isi juga diawasi sih. Tapi enggak pernah ada tulisan yang dikoreksi. Karena yang ditulis semuanya hal-hal yang menyenangkan. Kami bisa taruh cerpen, puisi, curhat, kritik dan saran (seperti request menu makan siang) dan ada rubrik ulang tahun. Kalau ada crush crush -an jaman SMP, nah disinilah ladangnya kita jadi tau kapan crush kita ultah. hehehe. Kalau gak salah terbitnya setiap akhir bulan.

Kami juga ada fasilitas kontrol gigi. Jadi setiap semester pasti kami ada satu kali pemeriksaan gigi. dan bagi pemilik gigi terbaik bakal dikasih reward loh! diumumkan saat upacara semester baru. Bagaimana kami enggak semangat merawat gigi. Hihihi. Iyah juga pernah dapat reward itu. 

Ada juga penghargaan best student untuk attitude, progressive, academic, sains, matematics, bahasa dll.

Ah yang tidak bisa dilupakan, setiap jumat sore kami ada assembly class. Jadi setiap kelas akan punya kesempatan menampilkan sesuatu dalam setiap tahun. kita akan di beri waktu dua jam dan menampilkan apapun yang ingin kita tampilkan. Umumnya penampilan itu berbentuk drama musikal yang termasuk tarian, monolog serta unjuk bakat lainnya. Kalau ada yang bisa sulap bisa ditampilin juga, kalau kelasnya punya band juga bisa ditampilkan.

Pokoknya selama sekolah di IFDS Siti Hajar Iyah merasa hari-hari yang fullfilled

Kayaknya itu aja deh yang bisa Iyah ceritakan. Ah, Rindunya.