Hai, apakah kau kemari karena nyasar atau karena memang hatimu sedang gundah gulana? adakah sesuatu hal yang mengganggu zona nyamanmu saat ini sehingga membuatmu merasa kalut dan perasaanmu tak tenang. Pikiranmu seolah abstrak tak menentu dan membuatmu ingin lari namun tak bisa? 

mari kita coba berjalan bersama meluruskan benang-benang kusut itu...

1. Sumber Masalah
Jika ini masalah cinta, maaf aku hanya akan mengantarmu sampai sini. karen aaku palin tidak tau bagaimana menenangkan hati yang patah dan membuang abstraknya kenangan bersama dirinya yang dulu dari dalam pikiranmu. Tapi kalau ini masalah hidup, perubahan-perubahan atau selisih paham dengan teman dan keluarga, mungkin kita bisa mencari solusinya bersama. Atau ini peperangan dengan dirimu sendiri? kau ingin melakukan sesuatu namaun kondisi mu yang sekarang tidak memungkinkan melakukan itu? 

Baiklah... mari kita melangkah pelan sambil menikmati keindahan-keindahan kecil di sekitarmu, seorang anak kecil yang tertawa misalnya? atau burung yang berkicau merdu saat kau tak sengaja bangun diapgi hari setelah hari-harimu bangun kesiangan karena bergadang melarikan diri dari masalamu?

2. Mencari Pendengar yang Baik
Aku yakin kau sebenarnya tidak sedang butuh solusi, jaman sekarang akan mudah sekali mencari solusi. kau tinggal klik di google atas jawabn apapun yang kau butuhkan maka google akan menyediakan ribuan jawaban dengan berbagai versi. Tapi google tak bisa menerima seluruh keluhan hati dan pikiranmu. Google tak akan bisa ada di depanmu, menatapmu dengan penuh perhatian sambil memberikan raut wajah yang serius dan menganggap masalahmu adalah masalahnya juga.

3. Melihat Lebih Dalam pada Diri Sendiri
Abaikan pencapaian-pencapaian oranglain, abaikan apa yang orang lain katakan tentangmu. lalu melihat apakah yang telah kau lakukan beberapa tahun terakhir, apa yang saat ini sedang kau lakukan dan apa yang sebenarnya kau inginkan. lalu... tuliskan lah. Tulis di dalam kertas dengan penuh perasaan.

Kau lelaki atau perempuan, ketika ingin menangis, menangislah. Menangislah. kalau hati sudah tenang biasanya akan diikuti dnegan pikiran. Itulah mengapa judul tulisan ini aku mulai dari hati.

Berdoa dan terus berusaha itu wajib. Memasrahkan diri pada Tuhan bukan berarti kamu membiarkan diri tenggelam dalam malasah-masalah yang mebuat hati dan pikiranmu tidak tenang.

Semoga kamu mendapatkan semua solusi dari masalahmu..

Salam.