7 Juli 2016. Setelah begadang semalaman, kami sepupu-sepupu akhirnya gerak mandi sekitar jam 10 buat silaturahmi ke rumah orangtuanya nantulang di perbaungan. Karena Iyah malas banget gerak, walhasil Iyah mandi belakangan. It's mean, satu mobil harus berangkat belakangan gegara Iyah. Yeah. Ga juga sih, kak uti juga lebih lama mandinye.

Akhirnya kami bergerak mejelang dzuhur. Saat adzan Dzuhur, kami sholat di masjid daerah Dolok Merawan. Karena mesjidnya cantik, Iyah minta sama kak uti buat di fotokan disana. Ntah apa kumat merajoknya kak uti, gak jadilah mau foto. Iyah pun jadi merajok juga dan maen hape selagi nunggu Mamak siap solat. Udah siap, kami semua naik ke mobil.

Saat di simpang daerah perbaungan, tiba-tiba hape ayah iyah bunyi dan ayah bilang "Lo iyah, ngapain nelpon Ayah?"

.......

Iyah diem. Semua diem. Iyah ga ada usaha buat nyari atau membuat perkiraan kalau itu hape keselip atau gimana. sepersekian detik sebelum panggilan di hape Ayah selesai iyah pun bilang, "Ayah, angkat Yah angkat!"

Diangkat, yang jawab suara lakik dan cuma bilang "Halo?" terus putus. Di telpon balik ga bisa lagi. 

"Ayah, Ayah, telp ke nomer XL Iyah!" direlakanlah pulsa oredoo buat nelpon ke XL yang pastinya pulsanya deras abis. Di telpon ke XL, diangkat. Kali ini yang ngagkat ibu-ibu. Katanya mereka mau ke sidimpuan, dari pada repot, hari senin tanggal 11 mereka udah di medan dan Hapenya bakal di kembalikan. Aneh nya, saat di tanya nomer hape yang bisa di hubungi maupun nomer plat mobil mereka, si ibu ga mau ngasih tau.

Yowes lah. Harapan tinggal hari Senin. Akhirnya di hari itu kami tetap melanjutkan perjalanan ke perbaungan. Di rumah nenek perbaungan, sepupu-sepupu yang biasanya suka ngajakin iyah buat keributan hanya menatap iba melihat mata iyah yang memandang nanar ke mereka. guys, i can't stalking him for while time... aku sedih karena gak bisa ngeliat kabar terkini dari teman-teman saat lebaran...

one week later...
Setelah hari senin yang dijanjikan, nomer iyah tetap tidak aktif. Jadi malamnya Ayah membesarkan hati dengan menjanjikan beli handphone baru dan mengurus nomer handphone yang hilang di graha Telkomsel dan graha XL.

Jadilah di hari selasa (14/06) sejak pagi Iyah dan Kak Uti ke imigrasi untuk mengurus perpanjangan paspor lalu pulangnya melihat-lihat hape. Pas lagi perjalanan ke imigrasi, sekitar jam setengah 9 masuk lah telfon ke hape Ayah. Ayah hanya diam lalu menjawab "Baik, kami kesana segera setelah urusan saya selesai, iya, iya" tuut.

Ayah menoleh ke Iyah yang di bangku belakang dan bilang "Nah, orangnya nelpon. Dia di kantor telkomsel jalan bambu." whats going on.... Iyah dan Kak Uti gak bisa berkata-kata.

Iyah pun greget dan lumayan gak serius pas di wawancarai masalah perpanjangan paspor.
"jadi dalam 5 tahun ini ada rencana kemana dek?"
"Belum ada kak."
"Jadi kenapa perpanjangan?"
"Ya biar ga ribet aja"
"Emang biasanya kemana di pake paspornya?"
"Ke luar negeri kak."#okesip

Agak molor waktunya, kami baru kelar setengah 2. Ayah iyah langsung nelpon tulang yang manajer telkom buat ngelacak nomer kantor yang di pake si penemu hape iyah. soalnya nomer kantornya di telp ga diangkat lagi. Lucky, dari Tulang langsung dapet nama dan nomer hape beliau. Langsung dah di tele, tenryat alagi makan siang, kejar lagi ke tempat beliau makan. Daaaaaan tadaa

Alhamdulillah Hapenya balik akhirnya ke tangan Iyah. Huhuhuhu
Tapi.... Hapenya balik dalam keadaan yang berbeda. Stiker casenya di lepas. Pengaturannya semua di ganti. Baik font, maupun susunan menu. Foto-foto di galeri hape di hapus. Padahal banyak foto-foto yang baru di ambil pas lebaran kemarin. Dan lebih mengejutkan lagi, ada rekaman 22 menit yang di ambil di tanggal 8. Itu artinya hapenya di nyalain dengan keadaan kartu sim di cabut. Agak bete sih. feel megang hapenya ga senyaman sebelumnya.

Namanya setiap kejadian ada hikmahnya ya kan. Iyah kemarin memang ceroboh banget. Gak cuma hape, hampir dimana-mana ada aja kejadian yang ketinggalan. Masalah ini hape tinggal satu-satunya. Karena yang lain nasibnya rusak. Kayak si Cessi dulu.

Wassalam.