Aku gampang kecanduan. Makanya aku paling takut sama narkoba. Yang ga pake zat kimia aja aku bisa kecanduan. Kalau ditanya aku pernah kecanduan apa aja, rata-rata yang sifatnya entertain, entah kenapa begitu. Sewaktu kecil, aku tidak ingat pernah secandu apa dengan sesuatu, aku hanya menghabiskan waktu selain belajar, membaca buku dan bermain boneka barbie. Aku belajar menjahit, belajar menyulan, membuat boneka, masak agar-agar dan lainnya. Aku menyukai hal-hal seperti itu untuk membunuh waktu. Lucunya lagi, masa aku sekolah dasar aku bisa menjadi peserta olimpiade sains sampai tingkat provinsi. Bagiku, pelajaran sekolah tak bisa membuatku kecanduan.
Peralihan Kecanduan ke Dunia Digital
Lambat laun sejak adanya laptop, aku kecanduan bermain game online. Bahkan game online dari Facebook. Lalu aku kecanduan menelusuri apapun di internet. Ingin tahuku besar sekali tapi jadi mengabaikan hal-hal yang menjadi kewajibanku sebagai pelajar saat itu. Aku bergadang main game dan takkan bosan sampai dititik memang sudah dimarahin atau sudah tamat gamenya. Setelah menyadari game itu permainan yang laki-laki banget, aku mulai kecanduan membaca manga dan novel online.
Kecanduan Meningkat Setelah Memiliki Handphone
Setelah ada handphone, semakin parah, aku kecanduan dengan semua hal yang ada di dalamnya. Aku pernah kecanduan main Mobile Legends, lalu main PUBG dan di hapeku yang speknya lebih rendah, aku main Free Fire. Ini terjadi disaat tahun terakhirku kuliah. Setelahnya aku kerja dan tinggal di hutan, kecanduan seperti itu perlahan menghilang. Aku lebih suka memotret alam, berbaur dengan masyarakat dan membaca buku fisik kembali.
Kembali Kecanduan Hiburan, Drama dan Manhwa
Sekarang, aku kembali kecanduan menonton drama dan membaca manhwa. Sehingga hari-hariku tidak produktif dan sering menyerah dengan situasi.
Pandangan Profesional tentang Kecanduan
Kecanduan, baik terhadap zat maupun aktivitas, merupakan masalah psikologis yang dapat mempengaruhi keseimbangan hidup seseorang. Dr. Anna Lembke, seorang profesor psikiatri dan penulis buku "Dopamine Nation", menjelaskan bahwa kecanduan terjadi ketika sistem penghargaan otak kita terganggu oleh dorongan berulang untuk mencari kesenangan atau pelarian dari stres dan kecemasan. Dalam kasus kecanduan hiburan digital, seperti bermain game atau menonton drama, hal ini melibatkan produksi dopamin yang berlebihan dalam otak, yang membuat kita merasa "terpenuhi" sementara, tetapi kemudian menyebabkan perasaan hampa dan keinginan untuk terus mencari stimulasi tersebut.
Lebih jauh lagi, Dr. Kimberly Young, seorang ahli kecanduan internet, menyatakan bahwa kecanduan terhadap teknologi bisa menjadi bentuk pelarian dari perasaan kesepian, cemas, atau stres. Menghabiskan waktu berlebihan di dunia digital dapat mengalihkan perhatian dari tanggung jawab yang lebih penting, seperti pekerjaan, studi, atau hubungan sosial. Kecanduan ini, meskipun tidak melibatkan zat kimia berbahaya, tetap bisa memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas dan kesejahteraan mental.
kecanduan terhadap teknologi bisa menjadi bentuk pelarian dari perasaan kesepian, cemas, atau stres.
Namun, ada harapan. Dr. Lembke menyarankan pendekatan yang melibatkan detoksifikasi digital, di mana kita mulai mengurangi waktu yang dihabiskan dengan perangkat digital dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih bermanfaat dan menyenangkan. Kegiatan seperti berinteraksi langsung dengan orang lain, berolahraga, atau menjalani hobi yang lebih kreatif dan produktif bisa membantu mengembalikan keseimbangan dalam hidup.
Kecanduan datang dalam banyak bentuk, dan dalam perjalanan hidup, kita mungkin akan menghadapi lebih dari satu jenis kecanduan. Kecanduan bisa datang dengan cara yang halus, seperti game atau hiburan digital lainnya. Namun, hal yang penting adalah menyadari saat itu mulai mengganggu keseimbangan hidup kita dan mulai mencari jalan keluar dengan mengganti kebiasaan buruk tersebut. Dengan dukungan yang tepat dan langkah-langkah sadar, kita bisa kembali menemukan keseimbangan dan produktivitas dalam hidup yang lebih sehat.
0 Comments
Posting Komentar
Your word can change the world! you can be left a comment on my post :)